Pages

Kitab Amburadul

Menanggapi sisi buram alkitab memang bukanlah persoalan yang baru. Cerita lama yang sudah menjadi cerita bersambung secara turun temurun karena kecacatan yang mudah sekali terlihat walau di mata orang awam sekalipun. Akan tetapi cerita ini akan menjadi sangat menarik untuk diungkapkan ketika ada ayat-ayat yang menggunakan kalimat tidak sedap, baik dari segi etika maupun moral tertulis di dalamnya. Pengungkapan ini bukan akal-akalan umat Muslim, tetapi justru seharusnya diungkapkan oleh pecinta Alkitab sendiri.

Dan hal luar biasa aneh - yang sudah menjadi biasa - segera terlontar dari umat Kristen yang buta (tak pernah baca) alkitab atau kurang memahami Alkitabnya sendiri tatkala pengungkapan ini datangnya dari kalangan muslim, maka mereka pun berkata, "WAJAR SAJA JIKA ANDA MENCARI CARI KESALAHAN DARI ALKITAB, karena ANDA TAK PAHAM pada kalimat-kalimat AGUNG DI DALAMNYA".


Mengapa demikian? Sebab ketika umat kristen menghadiri 'ritual ibadah' di gereja-gereja atau sebut saja bait suci untuk mendengarkan khotbah dari pemuka-pemuka agama mereka, dapat dipastikan bahwa yang mereka dengar dan terima dari para pengkhotbah adalah ayat-ayat yang enak di telinga dan menyejukkan di relung hati para jemaatnya. Maka menjadi wajar-wajar saja  jika penganut Alkitab itu sangat tidak memahami apa yang tersembunyi dan dianggap sebagai pesan-pesan Tuhan di dalam Alkitabnya.


Lho, kok bisa? Tentu saja bisa. Sebab yang selamanya disampaikan oleh para pengkhotbah adalah  ayat-ayat yang enak ditelinga dan menyejukkan hati tadi saja. Sementara ribuan ayat-ayat yang tidak masuk di akal sehat secara kompak disembunyikan oleh para pengkhotbah ini di mana pun mereka berada.


 


Tidak percaya? Mari sama-sama kita telusuri. Kata Alkitab diambil dari bahasa Arab 'kitab' dengan kata sandang, 'al'. Sedangkan Bibel diambil dari dalam bahasa Inggris "Bible" yang diterjemahkan dari bahasa Yunani "Biblos" yang artinya 'kumpulan kitab-kitab'. Sebagai sebuah kitab suci umat Kristen ternyata alkitab atau Bibel yang sekarang ini rupanya sudah tidak asli, atau kalaupun dipertahankan mati-matian sebagai asli, maka kata yang paling pas adalah 'aspal' alias asli atpi palsu. Hal itu dapat dibuktikan dengan pemikiran-pemikiran sederhana seperti berikut ini:


1. KEBERADAAN NASKAH ASLI ALKITAB
Di seluruh dunia ini tidak seorangpun perlu bersusah payah lagi mencari teks asli kitab Injil, sebab teks itu memang tidak ada. (Stefan Leks, pakar Bibliologi Katolik, Inspirasi Kanon Kitab Suci). Setelah menelusuri asal usul kitab yang asli, para teolog menemui kebuntuan dalam mencari petunujuk siapa sebenarnya penulis asli Alkitab. Karena naskah asli injil (alkitab) itu sudah musnah. Sementara Alkitab yang ada sekarang ini adalah salinan dari naskah-naskah kuno yang tak diketahui asal usulnya, siapa penulisnya, tanggal atau tahun penulisannya. Semua data tentang ini sangat buram. Tahun 200SM Injil Perjanjiann Lama atau kitab Musa (kitab Yahudi yang disakralkan oleh kristen) diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Lalu, pertama kali diterbitkan di Mesir dengan nama Septuaginta, karena disusun oleh 70 ahli bahasa yang mengarangnya. Septuaginta juga sering diberi kode angka Romawi berupa LXX. Berangkat dari sini, bagaimana kita dapat mengatakan bahwa apa yang tertulis di dalam Alkitab yang ada di depan mata sekarang ini adalah Injil asli?


2. PROSES PENERJEMAHAN
Naskah terkuno yang disalin oleh para teolog adalah terjemahan Septuaginta yang sudah banyak mengalami kerusakan saat mulai diterjemahkan ke dalam bahasa lain, karena naskah kuno tersebut tidak lagi memakai bahasa aslinya, yaitu bahasa Aram. Naskah-naskah tersebut banyak yang sudah robek-robek dan hilang, atau tak terbaca lagi kalimat-kalimatnya. Kitab Musa ini terdiri dari Kejadian, Keluaran, Imamat (orang-orang Lewi), ulangan, dan bilangan:

  • Kitab Kejadian menceritakan sejarah dunia, sejak mulai diciptakan langit dan bumi hingga menetapkan Yakub atau Israel di tanah Mesir. Semuanya menceritakan kejadian-kejadian manusia dan nabi-nabi. Dalam kitab kejadian inilah penghinaan, pencelaan, fitnah tanpa limit terhadap nabi-nabi Allah.
  • Kitab Keluaran menuturkan sejarah Bani Israel di Mesir, keluarnya bani Israel dari mesir dan hukum agama Yahudi.
  • Kitab Ulangan menuturkan sebahagian hukum Yahudi tentang peperangan, politik, ekonomi, sosial dan ibadah.
  • Kitab Imamat yang sebahagian besar membahas masalah ibadah, terutama yang berkaitan dengan korban, dan urusan mesbah.
  • Kitab Bilangan membahas sensus kabilah2 Bani Israel, tentara, harta mereka.
  • Kitab Nyanyian/Syair/Kidung. Terdiri dari kitab Ayub, Mazmur Daud, Amsal Salomo, Pengkotbah dan Kidung Agung.
  • kitab-kitab Sejarah. Membahas sejarah Bani Israel sejak pendudukan mereka terhadap negri Kanaan dan mapan di Palestina, terdiri dari kitab Yosua, Hakim-Hakim, Samuel I dan II, Raja-Raja I dan II, Tawarikh I dan II, Ezra, Nehemia dan Ester.
  • Kitab Nabi-Nabi: Yeyasa, Yeremia, Ratapan Yeremia, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus/Yunan, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria dan Maleki.
Total seluruh Alkitab ini diperkirakan sebanyak 76 buah. Itu sebabnya tradisi, alias kebiasaan  menterjemahkan Alkitab yang terus berkembang dari masa ke masa telah menjadikan Alkitab sebagai best seler atu buku terlaris sepanjang masa. Dalam bahasa Inggris saja saat ini sudah ada 50 versi terjemahan. Sementara di Indonesia sendiri sudah ada Alkitab dalam bahasa Batak, Karo, Simalungun Minangkabau, Sunda, Jawa, Papua, Manado, Bugis, Madura, dlsb yang totalnya mencapai 35 bahasa daerah. Lalu muncul pertanyaan, apakah dengan menggunakan sedemikian banyak bahasa itu dapat menaikkan derajat Alkitab sebagai kitab suci yang benar-benar berasal dari Yesus? Tentu tidak, bahkan semakin jauh dari teks aslinya. Dan sebagai konsekuensi logisnyai, sudah tidak dapat lagi diukur 'berapa jauhn' penyimpangan maknanya. Artinya, semakin banyak dialih-bahasakan maka akan semakin buramlah nilai-nilai keasliannya.

3. KEPASTIAN NAMA PARA PENULIS
"Nama penulis Injil asli tidak diketahui dengan pasti. Kecuali kitab Nehemia yang ditulis oleh Nehemia sendiri" (M.E.Kemp, Bible Qustions and Answers--Edisi Indonesia:Tanya-Jawab Alkitab). Para teolog Kristen sudah angkat tangan karena tidak pernah sedikitpun menemukan petunjuk atau informasi yang mengarah kepada kepastian siapa pengarang atau penulis Injil, terutama kitab-kitab Perjanjian Lama. Musa sendiri tidak pernah menulis Kitab Ulangan, karena beliau tidak pernah menyeberangi sungai Yordan. Seluruh kitab Musa yang asli dipahatkan dengan sangat jelas di tepi satu mezbah/altar (Ulangan 27, Yosua 8: 32) yang terdiri dari 12 batu sesuai dengan 12 Imam. Hal ini berarti kitab Nabi Musa yang asli jauh lebih kecil daripada kitab yang beredar saat ini.
Penerbit COLLINS dalam alkitab Revised Standard Version tahun 1971 hal 12-17 menyebutkan bahwa sebagian besar kitab Perjanjian Lama tidak diketahui penulisnya, sebagian lainnya diragukan, dan sebagian lagi sama sekali tidak diketahui sejarahnya. Ir. M Herlianto dalam diktat Kursus alkitab dan Teologi yang berjudul "PENGANTAR PERJANJIAN LAMA" yang diterbitkan oleh Laymen Devekopment Foundation menyebutkan bahwa penulis Alkitab masih tetap kontraversial:
MARKUS
Lembaga Biblika Indonesia mengakui bahwa sampai saat ini penulis Injil Markus tidak jelas, meski ada dugaan penulisnya bukan Yesus dan bukan murid Yesus, tapi diduga murid Petrus. Injil ini ditulis sekitar tahun 65 atau 70 M.
MATIUS
"Tradisi kuno menganggap bahwa Injil ini berasal dari rasul Matius, tetapi para ilmuan dewasa ini menolak pendapat ini. Pengarangnya secara tepat masih dapat diberi nama Matius. Dia menyontek Injil Markus secara bebas. Padahal ketika Yesus mengajar, Markus adalah anak yang masih ingusan yang belum pernah bertemu Yesus" (J.B Philips, The Goespels Translated into Modern English). Para misionaris bersikukuh bahwa injil Matius ditulis oleh murid Yesus yang bernama Matius yang berprofesi sebagai pemungut cukai, tapi ditentang oleh para teolog lainnya. Sebab menurut perhitungan teolog, waktu Yesus lahir, Matius sudah berumur 5 tahun, tapi baru menulis Injil pd usia 55 tahun. Berarti ia harus memiliki ingatan yang luar biasa kuat untuk merekam setiap detil kejadian 50 tahun sebelumnya.
LUKAS
Tak ada satupun keterangan yang menyatakan Lukas sebagai murid Yesus. Ada riwayat yang mengatakan bahwa Lukas adalah dokter (tabib) pribadi Paulus. Makanya tidak mengherankan jika dalam Injil Lukas ini (kisah rasul-rasul) terlihat sekali Paulus sangat diagung-agungkan, bahkan mendapat gelar Hermes, nama salah seorang dewa Romawi yang terkenal. Pertanyaan sederhana saja, benarkah Lukas yang menulis Injil itu, atau Paulus, tapi menggunakan nama Lukas?
YOHANES
"Memang ada banyak kejadian yang diceritakan dalam Injil Yohanes yang berpijak pada fakta sejarah, termasuk peristiwa penyaliban Yesus. Tetapi itu semua sudah melewati penyulingan otak penginjil terkait, lalu keluar dalam keadaan sudah berubah" (Crawford Burkitt, sarjana teolog Prancis). LAI dalam Injil Yohanes edisi studi pada halaman 7 mengatakan bahwa Injil Yohanes/Yahya tidak diketahui samasekali siapa penulisnya. Karena Yahya sang pembabtis sudah dibunuh oleh raja Herod Agrippa II semasa Yesus masih hidup. Sedangkan Yahya bin Zabdi salah seorang murid Yesus konon juga sudah tewas dalam penjara pada tahun 67M. Pendeta Gaius menyakini bahwa penulis Injil Yohanes adalah seorang Gnostik bernama Cerinthus. Ia kemungkinan besar adalah seorang anggota penuh jemaat Nikolaus yang telah jauh terlibat dalam konspirasi pembentukan agama kristen. Bukti bahwa Injil Yohanes adalah sebuah karya Gnostik adalah:
  1. Teologi Pagan menurut Poimandres, berdasarkan tulisan Hermetik, dewa Pagan yang disembah para agama Pagan digambarkan sebagai akal (Yunani: Nous) dan firman (Yunani: Logos). Tuhan sebagai akal memancarkan firman yang hidup dan menjadi anak Tuhan. Hal ini persis ditemukan dalam Injil Yohanes 1: 1-5.
  2. Teologi Kultus Kesuburan, Tuhan berinkarnasi menjadi anaknya sendiri yang berjalan di atas bumi dalam bentuk manusia, dibunuh dan dibangkitkan kembali. Sebagai penjelmaan dari panen dan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Silahkan lihat Yohanes 1:14.
  3. Teologi Dualisme. Doktrin-doktrin Majusi persia meyakini bahwa Tuhan (Ahura Mazda) telah menjadikan Mitra, Tuhan kebenaran dan Cahaya sebagai zat yang memiliki keagungan yang sejajar dengan dirinya. Silahkan pelajari Injil Yohanes 1:6-14.
 4. PERSOALAN LINGUISTIK DAN MASA PENULISAN ALKITAB
Alkitab ditulis di tempat dan waktu yang berbeda-beda, mulai dari Mesopotamia, Babilonia, Mesir, Palestina, Roma, hingga Yunani. Konon katanya, bahasa yang digunakan adalah bahasa Aram, Ibrani, dan Yunani. Kumpulan dari berbagai tulisan selama berabad-abad itulah yang disebut sebagai Alkitab. Tapi sepertinya dunia sudah sepakat bahwa Injil Asli ditulis dalam bahasa Yunani.  Padahal sebagaimana kita ketahui, Yesus dalam kesehariannya menggunakan bahasa Hebrew dan Aramaik. Mengapa penulisan Alkitab justru menggunakan bahasa Yunani yang tidak ada hubungannya dengan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Yesus, yakni Hebrew dan Aramik?
5. TRADISI KANONISASI ALKITAB
"Tidak ada tulisan-tulisan Injil yang kemudian diterbitkan; termasuk yang sekarang ini, tersebut dalam Perjanjian Baru yang mengaku memiliki otoritas Kanonasi pada saat kemunculannya" (Dr. Adam F. Fadly). Tradisi kanonisasi alkitab telah menimbulkan berbagai macam versi. Yakni versi Yahudi, Katolik, Protestan.
Ketiga Alkitab ini masing-masing tidak sama antara satu sama lain. Baik daftar nama, judul-judul, urutan dan jumlahnya. Contoh: Kitab Perjanjian Lama Katolik berjumlah 72 Kitab, sedangkan Kitab Perjanjian Lama Protestan berjumlah 66 kitab. Alkitab Katolik berselisih 153 pasal dengan alkitab Protestan. Jika diambil rata-rata setiap pasal ada 40 ayat saja, maka selisih di antara keduanya dapat mencapai 6.120 ayat.
Pertanyaan serius yang kemudian timbul adalah; sebagai sesama yang mengakui Ketuhanan Yesus, Katolik dan Protestan sama-sama menghormati Alkitab sebagai kitab suci. Tapi mengapa terdapat perbedaan yang demikian mencolok? Pertanyaan berikutnya, tentu saja, semakin serius; manakah yang sebetulnya firman Tuhan? Tak mungkin dua-duanya firman Tuhan, pasti salah satunya bukan firman Tuhan, atau mungkinkah dua-duanya bukan firman Tuhan?
Dengan begitu banyaknya kitab Injil yang beredar seperti sekarang ini, tentu menimbulkan pertanyaan yang sangat sulit terjawab oleh kalangan kristen sendiri. Sebab bertambah lagi pertanyaannya; berapakah jumlah Injil yang diwahyukan kepada Yesus, jika jawabannya satu Injil saja, lalu yang lain itu Injil dari mana? Dari ratusan Injil yang beredar, kenapa hanya 4 Injil yang dianggap sah oleh kristen? Standar apa yang digunakan oleh otoritas Kristen dalam melegalisasikan ke 4 Injil tersebut? Apakah injil-injil yang ada saat ini diwahyukan oleh Tuhan dengan cara yang sama? Jika sama, mengapa harus diembel-embeli dengan nama pengarangnya yang sudah menjadi rahasia umum sebenarnya fiktif itu? Mengapa ada banyak perbedaan dan pertentangan antar Injil? Mengapa antara Injil yang satu dengan Injil yang lain terdapat banyak sekali perbedaan dalam mengisahkan peristiwa tentang Yesus meskipun untuk tema yang sama? Semakin digali, maka semakin banyak pertanyaan yang muncul seputar Injil.

6. KONTRADIKSI AYAT-AYAT ALKITAB
"Sulit bagi umat Kristen, tak terkecuali pendeta/pastur dan pakar teologi mereka untuk mempertahankan asumsi bahwa Alkitab (The Holy Bible) yang ada ditangan mereka sekarang saat ini adalah 100% firman Tuhan. Satu persatu pakar alkitab mengungkapkan bukti demi bukti, baik melalui telaah manuskrip sampai studi teks terhadap Alkitab yang akhirnya sampai pada satu kesimpulan bahwa alIkitab adalah "Kitab Suci Yang Penuh Dengan Masalah alias Kitab Suci Yang Penuh Dengan Kegelapan" (Dr. Jim Walker, The Dark Bible). Untuk mengetahui apa masalah yang dimaksud oleh Doktor ini, coba mari sama-sama kita lihat contoh berikut:
A. "Karena inilah aku hendak berkeluh kesah dan meratap, hendak berjalan dengan tidak berkasut dan telanjang, hendak melolong seperti srigala dan meraung seperti burung unta" (Mikha 1:8).
Penjelasan: nabi-nabi kecil merasa dipengaruhi Yesaya dan kata-kata mikha ini menunjukan bahwa ia akan meniru tindakan bertelanjang Yesaya sebagai suatu bukti untuk nubuatnya. Bayangkan di dalam pikiran anda, seorang laki-laki religius melepaskan pakaiannya, lalu lari berputar-putar dengan berbugil ria dan bernubuat di depan umum, meratap melolong bak srigala sekuat-kuatnya. Apa jadinya jika hal ini terjadi di zaman sekarang? Pasti Satpol PP atau petugas panti sosial akan mengejarnya dan memberikan suntikan penenang saat itu juga, dan pastilah orang ini akan berubah status dari seorang religius menjadi pasien rawat inab RSJ!
B. "Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang" (Yehezkiel 23:3)
C. "Setiap orang yang didapati akan ditikam, dan setiap orang yang tertangkap akan rebah oleh Pedang. Bayi-bayi mereka akan diremukkan di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan istri-istri mereka akan ditiduri" (Yesaya 13:15-16). Ayat inilah yang menginspirasi Kristen Poso membunuh ratusan anak-anak, balita, memperkosa ratusan perempuan muslim dan melakukan pembataian massal yang sangat sadis.
D. Siapakah nama pemberian Tuhan kepada bayi Yesus? Matius 1:22-23 dan Yesaya 7:14 = Imanuel versus Lukas 2:21 dan Matius 1:25 = Yesus
E. Jam berapa Yesus disalib? Markus 15:25 = jam 9 Yohanes 19:14 = lewat dari jam 12. Ini hanya sedikit contoh dari puluhan ribu ayat-ayat kontradiksi Alkitab.
Bagaimana mungkin ayat-ayat kontradisksi tersebut dapat dipercaya sebagai firman Tuhan? Mungkinkah Tuhan berbuat demikian banyak kesalahan hanya untuk urusan seremeh penulisan sebuah kitab? Tentu saja TIDAK!

7. REVISI ISI ALITAB
"Kita tidak usah malu-malu, bahwa terdapat berbagai kekhilafan/kekeliruan dalam alkitab; kekhilafan tentang angka-angka perhitungan; tahun dan fakataa" (Dr. G.C Van Niftrik dan Dr. B.; Bolland, Dokmatika Masa Kini). Meski demikian, para pendeta dan penginjil tetap menganggap Alkitab mereka asli dan terjamin dari kekeliruan, walaupun fakatanya sangat bertolak belakang sekali. LAI saja sudah beberapa kali merevisi kalimat-kalimat yang ada dalam alkitab seperti di antaranya:
Ibrani 10:12 cetakan tahun 1929 "Tetapi ja ini sesoedah mempersembahkan satoe koerban jang kekal karena dosa2 orang, laloe doedoek disebelah kanan Allah,  Pakai 'jang kekal', 'dosa2 orang', 'doedoek disebelah kanan Allah'. Tanpa terdapat kata-kata "selama-lamanya". Tapi dalam Ibrani 10:12 cetakan 1968, 1982 "Tetapi ia, mempersembahkan satu korban karena segala dosa lalu duduklah di sebelah kanan Allah selama-lamanya. Dikurangi 'kekal' lalu ditambahkan "segala' ditambah lagi 'selama-lamanya. Mengapa harus direvisi? Apakah Tuhan telah memerintahkan kepada seseorang agar Alkitab direvisi? Atau, bolehkah manusi merobah-robah isi Alkitab sesuka hatinya?

Kriteria utama sebagai tolok ukur kebenaran dan kesucian kitab suci adalah tidak dicampuri oleh hasil-hasil pikiran dan angan-angan manusia, serta bebas dari kesalahan. Sebab Tuhan yang Maha Benar adalah sumber dari segala kebenaran dan mustahil Tuhan melakukan kesalahan. Wahyu dari Tuhan tidak akan pernah salah, tidak akan mengalami perobahan, penambahan dan pengurangan sedikitpun. Jika ada kitab suci yang mengalami perobahan, pengurangn, penambahan, bahkan pengalihan arti ayat-ayat sucinya jelas bukan lagi sebuah kitab suci, akan tetapi menjadi sekedar kitab yang disucikan.

8. HISTORISITAS DAN KEILMIAHAN
Dalam Alkitab, "injil-injil itu berisi tafsiran sejarah yang diungkapkan melalui sudut pandang tertentu dalam rangka mendukung klaim gereja" (Ralph P.Martin, Reconciliation: A Study of Paul's Theology). Maurice Bucaille dalam bukunya The Bible, The Quran and Science memaparkan sejumlah kritik terhadap historisitas dan keilmiahan peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam Bibel. Misalnya tentang penciptaan alam dalam Kitab Kejadian (Genesis) yang bertentangan dengan kaidah-kaidah sains modern. Sejarah telah mencatat, karena berani mengatakan bahwa bumi itu mengitari matahari, hal yang dianggap kelancangan karena berani menentang kaidah-kaidah Injil, maka Galileo Galilei, Copernicus, dan Bruno dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup!
Sebuah penyangkalan terhadap kebenaran yang luar biasa keji di kalangan Kristen semata-mata hanya karena masalah perbedaan pendapat tentang sains, lalu orang yang berbeda pendapat itu harus dimusnahkan dengan cara dibakar hidup-hidup. Padahal ternyata menurut sains modern hari ini pendapat itu terbukti kebenarannya. "Biarlah Ia menghujani mereka dengan bara api! Biarlah Ia menjatuhkan mereka ke dalam jurang hingga tidak bisa bangkit (Mazmur: 140:11). Jika menuruti kaidah hukum Injil ini, dapat dibayangkan berapa ratus juta, atau berapa milyar manusia Kristen dewasa ini - yang pasti mengamini pendapat Galileo itu - harus dibakar hidup-hidup karena menentang Injil? Boleh jadi akan musnahlah seluruh umat kristen di dunia ini! Renungkanlah sendiri, benarkah Tuhan sampai sedemikian bodoh dan sedemikian kejam karena membuat teori yang salah lalu menghukum ''bakar hidup-hidup' manusia yang coba mengoreksi kesalahan teori-Nya?

9. KISAH CABUL DALAM ALKITAB
"Kapan pun kita mencari bacaan cerita-cerita cabul, godaan-godaan yang menggairahkan birahi, eksekusi-eksekusi super kejam, pembalasan dendam yang tiada henti, maka lebih dari separuhnya dapat ditemui di dalam Alkitab. Karenanya akan lebih konsisten jika kita menyebutnya Alkitab sebagai FIRMAN SETAN. Inilah sejarah kejahatan yang telah dilayani untuk membuat kebrutalan dan merusak umat manusia" (Thomas Paine).
Daud M. Carr, Profesor PL di Union Theological Seminary, memandang Alkitab sebagai firman yang erotis dalam bukunya The Erotic Word. Sedangkan Osho dalam website www.otoons.com menilai alkitab penuh dengan pornografi yang, bahkan jauh lebih buruk daripada majalah Play Boy, Play Girl, dan Penthouse. Dia mengatakan: "INILAH KITAB SUCI PORNO YANG TERBESAR".
Dalam Alkitab diceritakan dengan gamblang tentang ketelanjangan, perzinahan, pemerkosaan, sodomi, pelacuran, Incest (hubungan seks sedarah), hamil di luar nikah, pesta seks semalam suntuk, homo dan lesbian, perangsang seksual, oral sex, penyebutan buah dada, buah pelir, zakar kuda dan lain sebagainya. Bahkan para nabi sendiri dikisahkan tak luput dari prilaku tak senonoh ini, seperti di antaranya:
  1. Nabi Nuh mabuk-mabukan sampai teler dan telanjang bugil (Kejadian 9: 18-27).
  2. Nabi Luth menghamili kedua putri kandungnya sendiri dalam dua malam secara bergiliran (Kejadian 19:30-38). Heboh! Skandal seks ayah dan anak kandung oleh seorang nabi?
  3. Nabi Daud melakukan skandal seks dengan Batsyeba, istri anak buahnya sendiri. Setelah Batsyeba mengandung suaminya dibunuh oleh Daud, kemudian Batsyeba dinikahi Daud diboyong ke istana (II Samuel l l: 2-27).
  4. Ketika sudah tua, Nabi Daud tidur dengan perawan yang masih muda (I Raja-raja 1: 1-3).
  5. Nabi Yakub bekerja sama dengan ibu kandungnya untuk membohongi dan menipu ayah kandungnya, supaya Israel diberkati (Kejadian 27: 1-46).
  6. Yehuda (putra Nabi Yakub) menghamili menantunya sendiri (Kejadian 38: 13-19). Skandal seks ayah dan menantu dalam kitab suci!?
  7. Absalom (putra Nabi Daud) memperkosa gundik ayahnya sendiri (11 Samuel 16: 21-23). Perselingkuhan anak dengan ibu (gundik ayah) dalam Kitab Suci?!
  8. Amnon (putra Daud) memperkosa saudara perempuannya (II Samuel 13:7-14). Incest antara anak nabi dengan saudaranya sendiri?
  9. Ruben (putra tertua Nabi Yakub) melakukan hubungan seks dengan Bilha, gundik ayahnya (Kejadian 35:22). Gundik ayah diperkosa anaknya sendiri?
  10. Nabi Sulaiman (Salomo) tidak taat kepada Tuhan karena lebih mencintai 700 istri dan menyimpan 300 gundik (I Raja-raja 11:3) Mustahil ada nabi yang rakus wanita..
  11. Nabi Harun membuat dan menyembah patung emas (Keluaran 32:2-4).
  12. Nabi Isa (Yesus) orang bodoh, idiot, dan emosional. Pada waktu bukan musim buah ara, Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah (Markus ll: 12-14; bandingkan: Yohanes 2:4 dan Yohanes 7:8-10).
  13. Dan masih banyak lagi.
Penghinaan kepada nabi-nabi Allah ini sungguh sangat keterlaluan sekali, fitnah yang tak tanggung-tanggung. Jika benar para nabi itu adalah pendosa, tentu saja TIDAK MUNGKIN menjadi utusan Allah di bumi ini.

10. KALIMAT SADISTIS DALAM ALKITAB
"Bahkan hari ini, peperangan paling kejam dan paling sadis, terorisme, dan kejahatan-kejahatan yang dipenuhi kebencian juga terjadi di seluruh penjuru bumi karena dilandasi oleh kepercayaan-kepercayaan agama masa lampau. Banyak di antaranya secara langsung berasal dari ayat-ayat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru." (Dr. Jim Walker, The Dark Bible). Tindakan para penganut kepercayaan Bibel ini saat Perang Teluk nyata-nyata telah mendorong seorang pembom F-16, misalnya, menuliskan Yesaya 21:9 pada rudal-rudal yang akan dilepaskannya. Michael Griffin membunuh Dr. David Gunn pada tanggal 10 Maret 1993 karena terinspirasi oleh Kejadian 9:5-6.

Kalimat-kalimat sadis dan amoral memang sangat banyak bertaburan di dalam Alkitab seperti misalnya: gantunglah; bakarlah hidup-hidup; patoklah kepalanya; gilaslah bayi-bayi itu; bunuh dan musnahkanlah semua yang bernyawa, termasuk keledai; makanlah anak-anakmu; bencilah keluargamu; belahlah perut perempuan hamil, dan gilas bayi-bayinya; perkosalah dlsb. Sekedar contoh, perhatikan yang berikut ini:

A. Bunuhlah semua orang yang tak beriman.
"Nabi atau pemimpin itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap Tuhan, Allahmu." (Ulangan 13:5). "Bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya." (Ulangan 13:15).
Hukum-hukum agama yang mengerikan ini memberi amanat kepada pengikut-pengikutnya untuk membunuh semua mahkluk, bahkan anak-anak mereka sendiri! Dapat dibayangkan betapa mengerikannya yang mereka alami. Tak satupun yang bernyawa dibiarkan menghirup udara. Pernyataan-pernyataan Alkitab tersebut memberikan inspirasi kepada kalangan fundamentalis yang beriman secara fanatik untuk membunuh lawan-lawan yang tak seiman dengannya karena dianggap tidak mau mengikuti perintah Tuhannya.

B. Tuhan memberi perintah untuk berzina.
"Beginilah firman Tuhan; Bahwasannya malapetaka akan kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluarga sendiri. Aku akan mengambil istri-istrimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan istri-istrimu di siang hari." (II Samuel 12:11).
Tidak saja memaafkan perzinaan, tetapi secara harfiah Tuhan juga menyebabkan perzinaan itu sendiri terjadi. Padahal dalam Kitab Wahyu 2:20, Yeremia 3:2,9. Tuhan mengutuk keras para pezina, dan masih banyak lagi.
Banyak sarjana-sarjana teologi berpendapat bahwa "sedikit alasan untuk tidak berfikir bahwa kekerasan atau kekejaman-kekejaman itu telah diilhami oleh Alkitab (Injil). Kekerasan demi kekerasan takkan pernah berhenti selama ayat-ayat yang ada dalam alkitab itu terus berada di sana dan memberi inspirasi kepada pengikut-pengikutnya.
Manusia harus melihat perang agama yang terjadi di seluruh penjuru dunia ini untuk mengamati potensi destrukataif yang kekal dari kepercayaan tersebut. Manusia harus melihat perseteruan antara umat Katolik dan umat Protestan di Irlandia, konflik di Timur Tengah, yakni bagaimana orang-orang Yahudi memerangi umat Kristen dan Muslim. Banyak tentara mempergunaklan ayat-ayat dari Alkitab untuk menjadi pembenaran pembinasaan yang sangat mengerikan terhadap musuh-musuh mereka. Apakah memang seperti ini bentuk-bentuk ajaran Tuhan kepada umat manusia?
Dari hanya 10 pokok-pokok pemikiran di atas saja, maka akan mudah dibuktikan bahwa sebuah kitab suci yang berisi kumpulan firman Tuhan akan jauh, bahkan sama sekali tak mungkin tersentuh oleh hal-hal seperti diuraikan di atas.
Akan tetapi jika ternyata menyentuh, atau malah semuanya ada, maka kitab itu sama sekali tidak pantas untuk disebut sebagai sebuah kitab suci. Kitab serupa itu hanyalah sebuah kitab biasa yang dipaksakan sebagai sebuah kitab suci, atau sekedar kitab yang disucikan saja. 
Sedangkan bila kita betul-betul memperhatikan ayat-ayat "menyeramkan" yang ada di dalamnya, maka sesungguhnya kitab ini lebih pantas disebut sebagai kitab yang mengandung  FIRMAN SETAN, yang entah bagaimana ceritanya telah disisipkan ke dalam kitab yang disebut kitab suci ini!Oleh karena itulah orang orang gereja selalu membodoh bodohi kaum kristen untuk tidak membaca alkitab secara sembarangan, sangat di larang keras, kita bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika kaum kristen mempelajari alkitab secara mendetail sebagai mana orang amerika dan eropa yang pada akhir akhir ini sudah banyak yang meninggalkan gerejanya sendiri.