Gereja Kristen Makin Sepi, Kalah Persaingan dengan Gereja Ateis
LONDON (voa-islam.com) –
Sebuah tempat yang dijuluki sebagai gereja kaum ateis di London Utara,
Inggris, kian ramai dikunjungi jemaatnya. Sementara gereja di sekitarnya
makin merosot jemaatnya.
Gereja yang diluncurkan bulan lalu itu
disebut Sanderson Jones, salah satu pengiatnya, sebagai “tempat untuk
merayakan kehidupan.” Jones bersama Pippa Evans melabeli gereja yang
didirikannya dengan nama The Nave, dengan mengusung moto “hidup lebih
baik, sering menolong, dan berkelana lebih banyak.” Sama seperti halnya
gereja, mereka juga akan mendatangkan para motivator yang menginspirasi
setiap bulannya.
Akhir pekan lalu, mereka menggelar
kebaktian dengan tema “Permulaan” yang memfokuskan pada resolusi Tahun
Baru dengan pengkhotbah Arthur Smith, Lucy Porter, Josie Long, Susan
Calman, Imran Yusuf dan Nick Revell.
Sedikitnya 300 orang mengunjungi menjejali gereja ini untuk bergabung dengan acara Kebaktian Minggu (The Sunday Assembly)
yang dibuka secara gratis. Alih-alih himne, atau mendengarkan khotbah,
mereka mendendangkan bersama lagu-lagu Stevie Wonder dan Queen.
Menjelang tengah hari, pengunjung
dipersilakan untuk mendengarkan presentasi dari seorang ahli fisika
partikel, Dr Harry Cliff, yang menjelaskan asal-usul teori materi gelap.
Namun, teori-teorinya yang rumit dibawakan secara santai, bahkan
diselingi banyak ger-geran.
Jones menyatakan, kritik bahwa ateis
tidak memiliki rasa adalah tidak benar. “Kami menundukkan kepala selama
dua menit untuk berkontemplasi tentang keajaiban hidup,” ujar pria yang
berprofesi sebagai komedian stand-up itu.
...Kebaktian gereja ateis dikunjungi 300-an jemaat. Sementara gereja Kristen St Jude dan St Paul makin sepi, hanya didatangi sekitar 30-an jemaat...
Umumnya pengunjung adalah kaum muda
kulit putih dari kelas menengah. Mereka satu per satu membuat penyataan
mengapa mereka meninggalkan agama lamanya dan memutuskan menjadi ateis.
Namun, tak sedikit yang datang hanya untuk merasakan sensasi baru.
Jumlah orang yang menyatakan diri
menjadi tidak beragama di Inggris meningkat lebih dari 6 juta orang
sejak 2001, menjadi 14,1 juta menurut sensus terakhir. Angka inilah yang
membuat Inggris negara yang paling sekuler di Barat.
Jones membenarkan hasil survei itu. Ia
mengatakan mereka mulai kewalahan atas reaksi publik terhadap kemunculan
gerejanya. Hampir tiap hari, katanya, pengunjung membanjir. Itulah
sebabnya dia berpikir untuk membuka gereja yang sama di setiap kota di
Inggris. “Saya ingin melakukan ini karena saya pikir itu akan menjadi
hal yang indah,” ujarnya.
Di seberang gereja Ateis itu, berdiri
dua gereja Kristen yang sangat sepi, St Jude dan St Paul. Tiap pekan,
gereja ini hanya didatangi sekitar 30-an orang jemaat, untuk menyanyikan
lagu pujian dan mendengarkan pembacaan Alkitab (Bibel).
Meski gerejanya makin sepi, Pendeta
Harrison mengklaim tidak risau dengan maraknya gereja ateis. Pria yang
sudah menjadi pengkhotbah Kristen selama 30 tahun itu mengaku tidak
melihat tetangga barunya sebagai ancaman. [taz/dbs]