Pages

Perubahan Alkitab

Uskup John Shelby Spong dalam buku Why Christianity Must Change or Die menyerukan untuk merubah bahkan mencabut doktrin Yesus sebagai Juru selamat: “So we must free Jesus from the rescuer role."

Mungkinkah manusia membuat sastra lebih baik daripada Tuhan? Mungkinkah manusia lebih memiliki moral dari Tuhan? Jawabannya ialah tidak mungkin manusia dapat membuat sastra lebih indah dari Tuhan, dan tidak mungkin manusia memiliki moral lebih baik dari Tuhan. Jadi, sebagian dari ratusan ayat-ayat yang tidak bermoral ini sama sekali bukan firman Tuhan, melainkan buatan manusia.

Dengan demikian, gugurlah kesuciannya. Kami berkata demikian bukan hanya sekedar asal bicara omong kosong & pendapat pribadi seperti kebanyakan para "tetangga" yang hanya menurut pendapat pribadi, tapi kami selalunya berbicara disertai BUKTI yang nyata.

Sebuah Kitab yang mengaku datang dari Tuhan, maka harus tidak boleh memiliki salah / cacat sedikit pun dari segala segi, baik dari ilmu pengetahuan, ilmu biologi, kimia, astronomi, astrofisika, geografi, geologi, oceanografi, tata bahasa, sastra tingkat tinggi, keindahan bahasa, kepadatan arti, hikmah & nasehat, kode-kode angka, jumlah ayat, jumlah huruf, jumlah surah, serta segala aspek, segala sisi sampai yang sekecil-kecilnya.

Qs.41 Fushshilat:42 Yang tidak datang kepadanya (Al-Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.


Ayat-ayat lucah, porno, mesum & kasar yang terdapat dalam alkitab sudah di rubah oleh lembaga alkitab Indonesia untuk merubahnya perlahan demi perlahan.

Buktinya: Ayat di Yehezkiel pada tahun 1928 berbunyi:

"MATA SUSUNYA DIPERMAINKAN, PELIRNYA SEPERTI PELIR KELEDAI DAN PANCARANNYA SEPERTI PANCARAN KUDA"

Tapi pada alkitab terbitan baru 2006 telah diganti menjadi:

"SUSU KEGADISANNYA DIJAMAH-JAMAH! AURATNYA SEPERTI AURAT KELEDAI DAN ZAKARNYA SEPERTI ZAKAR KUDA."

    ini jelas lain lho... antara "MATA SUSU" dengan "SUSU KEGADISAN" itu lain!
    "MATA SUSUNYA DIPERMAINKAN" jelas mengandung arti yang lebih DAHSYAT & LEBIH MESUM / LEBIH LUCAH / LEBIH MERANGSANG LIBIDO & GAIRAH BIRAHI ASMARA dibanding dengan kata-kata "SUSU KEGADISANNYA DIJAMAH-JAMAH."

    lebih parah lagi, penghalusan kata-kata ini tidak terjadi pada 80 atau 90 ayat, tapi pada seluruh kitab dari kidung agung sejak pasal pertama ayat pertama hingga pasal terakhir ayat terakhir!

   Ada seorang pendeta / paderi kristen yang dihukum mati karena menterjemahkan kidung agung langsung dari bahasa aslinya. Mengapa dihukum? karena arti yang sesungguhnya adalah ...maaf... bulu kelamin pria...bulu kelamin wanita... batang kemaluan pria... daging kelamin wanita... pucuk mata puting payudara wanita ... melumat batang kelamin pria ... menyedot daging kelamin wanita... kakak beradik kandung bersetubuh... keelokan & mulusnya tubuh wanita... dst dsb... terlalu banyak jika dibahas karena hampir seratus ayat cinta yang dirubah...

Itulah mengapa meski agama Yahudi yang mengakui Perjanjian lama / Old Testament, tapi mereka sama sekali tidak mengakui kitab Kidung Agung / Songs of Solomon ini sebagai bagian dari FIRMAN TUHAN / KATA-KATA TUHAN.

Orang Kristen berkata bahwa segala tulisan yang diwahyukan "roh kudus" berguna untuk memberi pelajaran, tapi mengapa ayatnya dirubah? Apakah lain roh kudus maka lain pendapat? bagaimana pelajaran bisa tepat jika ayatnya dirubah? apa roh kudus lain lebih memiliki moral, norma, adab & sopan santun sehingga mengilhami orang lain lagi untuk merubah & menghaluskan kata-katanya?

    Juga, apa gunanya ratusan ayat dari kidung agung mulai pasal pertama ayat pertama hingga pasal terahir ayat terakhir??? Tidak ada gunanya sama sekali meski telah kata-katanya telah dirubah & diperhalus. Isinya hanyalah puisi bercinta, cara merayu wanita, kenikmatan cinta & kenikmatan anggota tubuh dalam adegan seksual.

    Lagipula, jika umat Kristen mengakui itu sebagai bagian dari Firman Tuhan, mengapa mereka malu membacanya?

  Mengapa kata-katanya dirubah menjadi halus? Yang sudah dirubah dihaluskan pun masih terlihat kasar! Mengapa mereka tetap malu membaca ayat versi yang telah dirubah? Mengapa malu untuk membangga-banggakannya? malu menyampaikan ayat-ayat cinta ini pada umat agama lain bahkan pada putra-putri gadisnya sendiri atau malah malu pada dirinya sendiri?

   Apakah ini berarti manusia lebih memiliki moral & adab sopan santun dibanding Tuhan yang "katanya" telah memfirmankan & mewahyukannya???????

Perubahan dalam alkitab adalah jelas dan sangat kentara bahkan dari judulnya sekalipun kita sudah bisa melihat perbedaan yaitu "Alkitab" bukankah istilah " Al Kitab" dari bahasa arab, apakah kristen / katolik di Indonesia ini malu menggunakan istilah istilah yahudi nya karena kristen emang dari daerah yahudi...?


Perubahan dalam alkitab hanyalah bukti bahwa alkitab hanyalah sebuah buku rekayasa manusia yang harus selalu di edit agar tidak hancur ketinggalan jaman. 

Wiliam Tyndale burn a live
Dahulu kala di Inggris, tahun 1408 Konstitusi Oxford, dilarang untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa inggris. 
Larangan ini diberlakukan dengan penuh semangat oleh Kardinal Wolsey dan Tuan Kanselir, Sir Thomas More, dalam upaya untuk mencegah kebangkitan 'Lutheranisme' di Inggris. 
Satu-satunya versi resmi dari Alkitab terjemahan Latin St Jerome, yang dikenal sebagai 'Vulgate', dibuat pada abad keempat dan hanya dipahami oleh orang-orang berpendidikan tinggi.  
Setelah tidak setuju dengan Pendeta tersebut yang seolah menyembunyikan tulisan tulisan bible, William Tyndale pernah memiliki perdebatan dengan gereja yang percaya ajaran Gereja lebih penting daripada Alkitab:

    "Aku berkata kepadamu," kata imam, "Alkitab adalah sebuah labirin, buku sulap, dimana semua orang menemukan apa yang dia inginkan." 

Tyndale menjawab , "... itu adalah sebuah buku yang jelas bagi Anda, semak duri di mana Anda hanya melarikan diri dari puteri malu untuk ditangkap dalam semak berduri."
 "Tidak," seru seorang imam lain, "Tidak ada yang jelas bagi kita, melainkan kita (Gereja) yang memberikan Kitab Suci, dan kita yang menjelaskan kepada Anda."

    Tyndale menjawab, "Apakah Anda tahu siapa mengajarkan elang untuk mengintai mangsanya? Nah, Tuhan yang sama mengajarkan anak-anak kelaparan-Nya untuk mengintai Tuhan mereka dan menelusuri jalan kaki-Nya dan mengikuti ... 

Dan untuk Anda, yang telah memberikan kita Alkitab, itu adalah Anda yang telah menyembunyikan alkitab dari kita, itu adalah Anda yang membakar orang-orang yang mengajar alkitab dan jika Anda bisa Anda akan membakar Kitab Suci itu sendiri ". (William Tyndale, oleh J.R. Broome, halaman 5-6.)

Itulah satu bukti mengapa mau tidak mau bible harus berubah untuk mengikuti jaman agar tidak usang ketinggalan jaman, walaupun dengan pengorbanan penerjemah penerjemah bible hebrew ke dalam english bible sekalipun, dan perlu di ketahui William Tyndale hanyalah satu martyr dari sekian banyak penerjemah bible ke dalam bahasa lain yang terpaksa meregang nyawa di bakar hidup hidup demi menjelaskan kepada khalayak ramai mengenai sejatinya ajaran bible tersebut.

Keanehan lain yang terdapat dalam bible adalah penggunaan nama Allah, padahal nama Allah adalah nama tuhan agama Islam sedunia, sangat mengherankan sekali kenapa kristen di indonesia tidak 'pede' menggunakan nama tuhan yahudi mereka walaupun kekristenan sudah berusia lebih dari 2000 tahun, padahal nama Allah tidak terdapat dalam bible versi english, yunani maupun ibrani bahkan dalam bible versi tertua sekalipun.
Sangat menherankan bahwa pemuka pemuka kristen ini sanggup merubah rubah nama tuhanya sendiri...!!!


Begitu juga halnya di daerah Bali mereka bangsa domba ini tidak malu malu lagi menggunakan nama 'sang hyang widi wasa' dalam bible versi bahasa Bali padahal semua sudah tahu bahwa 'sang hyang widi wasa' versi bali tidak pernah mati terhina dan terkutuk macam yesus.
Berikut adalah bukti perubahan alkitab dalam satu ayat yang menyatakan tentang nama tuhan yang berbeda dalam berbagai versi bible dalam ayat yesaya (isaiah) 42:8

TB: Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.

TL: Bahwa Aku ini Hua, ia itulah nama-Ku! kehormatan-Ku tiada Kuberikan kepada yang lain, atau kepujian-Ku kepada berhala.

ENDE: Aku Jahwe, itulah namaKu, kemuliaanKu tidak Kuserahkan kepada jang lain dan kemasjhuranKu takkan Kuserahkan kepada berhala.

FAYH: Akulah Yahweh, TUHAN! Itulah nama-Ku, dan Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain; Aku tidak akan membagikan kemasyhuran-Ku kepada patung-patung ukiran.

Bali: Tuah Ulun ngraga Sang Hyang Widi Wasa, Widin kitane. Tusing ada Widi lenan ane lakar nyaihin kamulian Ulune. Ulun tuara lakar nglugrain arca-arcane ento lakar ngedum kaluihan Ulune.

NKJV: I am the LORD, that is My name; And My glory I will not give to another, Nor My praise to carved images.

ERV: “I am YAHWEH. That is my name. I will not give my glory to another. I will not let statues take the praise that should be mine.

MSG: I am GOD. That's my name. I don't franchise my glory, don't endorse the no-god idols.

Source : alkitab.mobi/yes/42/8


Begitu juga mengenai teka-teki agama yang dianut Yesus, Pendeta Budi Asali M.Div. masih mau mengakui bahwa Yesus memang tidak beragama Kristen, melainkan beragama Yahudi.
“Sebagai manusia, Yesus beragama Yahudi, dan ini terlihat dari fakta dalam Alkitab bahwa ia memangmenjalani semua upacara dan hukum-hukum Yahudi,seperti disunat, merayakan Paskah Perjanjian Lama,merayakan hari-hari raya Yahudi,berbakti di Bait Allah/sinagog, dsb.”


Tetapi, jawaban ini justru menimbulkan pertanyaan baruyang pelik. Jika Yesus beragama Yahudi, kenapa para paus, pastur, pendeta, penginjil dan orang awam lainnya yang mengaku sebagai pengikut Yesus itu beragama Kristen, baik Katolik maupun Protestan? 

Kenapa mereka tidak beragama Yahudi seperti Yesus yang mereka teladani? Karena dalam praktiknya, doktrin agama Kristen yang ada saat ini sudah menyimpang dari ajaran agama yang dianut oleh Yesus. Michael H. Hart dalam penelitiannya menyebut Paulus sebagai aktor utama dalam penghancuran ajaran Yesus dan terbentuknya ajaran

Kristen beserta doktrin-doktrinnya: “Paul, more than any other man, was responsible for the transformation of Christianity from a Jewish sect into a world religion. His central ideas of the divinity of Christ and of justification by faith alone have remained basic Christian thought throughout all the intervening centuries. All subsequent Christian theologians, including Augustine, Aquinas, Luther, and Calvin, have been profoundly influenced by his writings. Indeed, the influence of Paul’s ideas has been so great that some scholars have claimed that her, rather than Jesus,should be regarded as the principal founder of the Christian Religion” (Michael H. Hart, The 100, a Ranking of the Most Influential Persons in History, p. 34-35) 


(Paulus, lebih dari orang-orang lainnya, bertanggung jawab terhadap peralihan (transformasi) Agama Kristen dari sekte Yahudi menjadi agama besar dunia. Ide sentralnya tentang keilahian Yesus dan pengakuan berdasar kepercayaan semata tetap merupakan dasar pemikiran Kristen sepanjang abad-abad berikutnya."

Belakangan semua teolog Kristen, termasuk Agustine, Aquinas, Luther dan Calvin, semuanya terpengaruh oleh tulisan-tulisan Paulus. Sampai-sampai banyak sarjana mengklaim bahwa Pauluslah yang menjadi pendiri agama Kristen, dan bukannya Yesus). 
Kenyataan ini pula yang menggugah Clayton Sullivan, seorang profesor dan pendeta Gereja Baptis dari Mississippi untuk merubah atau membersihkan ajaran Yesus dari orang Kristen. 
Pemikiran itu dituangkannya dalam buku Rescuing Jesus from Christians (Menyelamatkan Yesus dari Orang Kristen) yang diterbitkan oleh Trinity Press International (2002). 

Tak hanya itu, doktrin penebusan dosa manusia oleh kematian Yesus di tiang salib pun digugat oleh rohaniawan Kristen sendiri. Uskup John Shelby Spong dalam buku Why Christianity Must Change or Die menyerukan untuk mencabut doktrin Yesus Juruselamat: “So we must free Jesus from the rescuer role. 
Jesus portrayed in the creedal statement ‘as one who, for us and for our salvation, came down from heaven’ simply no longer communicates to our world. Those concepts must be uprooted and dismissed”.

(Oleh karena itu kita harus membebaskan Yesus dari kedudukannya sebagai Juruselamat... Yesus yang digambarkan di dalam pernyataan keimanan sebagai seseorang yang demi kita dan demi keselamatan kita, turun dari surga, sudah tidak cocok untuk alam kita  sekarang ini. Ajaran ini harus dicabut dan disingkirkan). 


Walhasil, para pendeta dan penginjil aktivis pemurtadan itu harus berpikir seribu kali sebelum memberitakan ajaran yesus ke segala bangsa karena Kristen yang mereka perjuangkan itu bukanlah ajaran Yesus. 
Sebab jika misi itu bertentangan dengan ajaran Yesus, maka di sorga kelak mereka pasti dihardik Yesus: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan..!” Matius 7:23

Lagian siapa yang sanggup menjalankan ajaran yesus yang langsung keluar dari mulut yesus sendiri ...???

"Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah."    
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya."
"Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka."
"Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka."
Matius 5:27-30

Dalam ayat matius 5:27-30 tidak ada ayat yang menyiratkan penebusan dosa malah tangan yang berdosa harus di potong...